Rabu, 28 Januari 2009

Sketching on Report Pad

Seperti biasa, dalam ajang sesi seminar dan sejenis-nya. Saya kerap bikin coretan berupa sketching acak. Tergantung fantasi apa-pun yang muncul. Cukup media berupa report-pad dan bolpoin hasil pembagian panitia penyelenggara acara. Liat jadi-nya… :


( English ) usually, when I attend on seminar or all kind of meeting. I used to scratch some random sketching. It depends on whatever things that appeared. Sufficiently with simple medium as “paper” report-pad and bolpoint which had been distributed by committee as moment coordination. Look at them… :




Cidomo PEGASUS



dorong Sampan



kios Rambutan



kampung nelayan Labupandan



1000 masjid...miskin jama'ah



pasar Jelojok Kopang



Ada beberapa sketching yang ingin sekali bisa saya wujudkan dalam aksi oil on canvas. Alhasil, ini seolah tindakan kolektif, bahwa suatu hari kelak akan bisa saya realisasikan. Tapi entah kapan, terlalu kompleks untuk dijawab.

Padahal singkatnya begini…, alihkan diri pada cat minyak berarti saya harus meluangkan banyak waktu upaya kenal tabiat polah warna berbeda. Lalu soal harga yang cukup kuras biaya. Alasan terakhir, tabiat saya yang nomad, alias doyan keluyur. Semakin sulit untuk sesuaikan diri adaptif di alokasi jatah waktu tongkrong kanvas. Butuh durasi lama…

Otomatis saya-pun alih hobi tapi tetap dijalur sama. Terpilihlah tindak ber-kartun. Simply minimalis.. berupaya sisip pesan via gambar tapi berkarakter. Dan tidak pengaruhi kelancaran aktivitas lain.

Sekali waktu, seorang kerabat berupaya dukung dengan motivasi dan sedikit donasi, agar saya kenal media cat minyak. Mengalir bersama segmen waktu saya-pun berlatih dengan ter-tatih. Hasilnya seperti dibawah ini. Lengkap gambar sketch tapi berubah pola dan komposisi. Entah aliran apa!




Infact, there’s some of sketching that I really want to create on canvas painting. Almost similar as if collectible action, indeed, someday it going to be realization. But I don’t know when it will be, very complicated to find the answer.

Well, in short explaining…, if I switch on canvas-oil it means, I must providing a spare-time try to recognize a different style of coloring. Then, it needs a high cost contribution. Main reason is has relationship with my mobile activity, like a “Nomad” habitual. It’s very difficult to adapt on time sharing. Stayed on canvas need spent a long duration.

Find other hobby but still have a same taste, make me focus to choose on cartoon. Simply and minimalist. Insert a message on image but have character. Make me believe to move on another action plans.

Break the section, one of my cousin have been tried to support me with motivation and a little fund. He hope me brush-up an painting ability. Honestly, I felt like a baby in first walking session. See on below! Including the sketch but different on pattern and composition applied. I don't know what's style????











Mengamati Tabiat Konsumen

Satu kesempatan bareng oknum keluarga jalan-jalan di Mall Mataram. Kebetulan bawa handycam. Lalu hinggap di lantai 2 sekedar buang tatap di seliweran manusia lantai dasar. Celingak-celinguk, tibalah fokus saya pada petak gerai produksi Jawa Timur-an. Apa dan bagaimana sikap konsumen terhadap suatu produk barang. Tergambar pada animo masing-masing niat.

Sekali lagi maklumi klo gambar gak gitu jernih ala DSLR. Ini sekedar berbagi cerita dengan bekalan input kamera-Handycamp 3mega pixel. Semoga dapat menghibur letih mata, peluang kita untuk tetap sungging senyum. Cuma upaya sederhana untuk memeriahkan proses alur perjalanan duniawi. Enjoy your life… life as a journey!



Terpampang jelas promo dijamin KEMBALI SEPERTI GADIS, hanya tunggu 5 – 10 Menit.

Ternyata gak perlu susah payah untuk kembali status Gadis… atau agar kinerja internal bagian tubuh bisa mirip gadis?

Padahal penjualnya alamak gembrot! Tapi mungkin masih “ganas” seperti GADIS




sepeninggal si ibu “Gadis” penjaga, stan ini mulai di kunjungi.. sekalipun masih rada cuek liat-2 barang disebelahnya, seolah gak pingin liat …tapi apa bner begitu?



2 orang ini beda visi.. 1 mungkin tertarik penuhi rasa penasaran, 1-nya terlihat salah tingkah, malu terhadap konotasi pengunjung lain barangkali. Belum tampak reaksi pemilik stan untuk beri pelayanan.



Kog dominan pria? Padahal klo foto ini tampil single image akan sarat pemaknaan. Konotatif imaginative, bisa saja bapak ini berharap bini-nya back as virgin – berharap nikahi gadis ntar kuatir di cap seperti Syeh Pudji yang punya tingkah gak “terpuji”. Lebih parah… bisa saja ”Bapak” ini dulu-nya spesies perempuan, ter-obsesi ubah wujud karena ketemu ramuan mujarab.



Finally muncul juga perempuan. Motivator status quo… pertahankan kegadisan? Eh! Maksudnya sensasi rasa “Gadis”. Biar Empot-2 gak memble-kurang ngeGIGIT. Bapak ini ambil alih fungsi tugas rekan yg belum juga nongol. Kog klo kaum Adam gak dilayani mas? Terbukti tabiat umbar HAWA nafsu…. Unsur kimiawi Foremon-nya Bapak ini mulai bekerja.


Selanjutnya saya ingin lebih titik beratkan pada sosok wanita ini…, kalo tertarik silahkan ikuti kelanjutan-nya di blog saya yang lain ; http://cerita-photo.blogspot.com semoga tetap terhibur! yang jelas mbak ini bukan wanita penghibur lho!!