Jumat, 02 Maret 2012

KENAPA Paul Gurita?... APA Pancing Gurita?




Mungkin ini benar-2 patut di juluki postingan basi. Membongkar Rahasia Paul Gurita. Terbilang wacana flash-back klo berpatokan periodik waktu. Repotnya, hal tertunda tetap saja merongrong dalam diri. Inner aspect, acap minta di ungkap. Sekecil apapun itu. Toh anggap saja seperti jabaran ayat. Sampaikan meski hanya sebaris kalimat. Jiplak versi "walau minnal ayat".
Back in time. Trending topik tentang si Paul gurita. Biota laut penghuni Akuarium Sea Life Centre, Oberhausen, Jerman. Selagi aktif meramal grup yang bakal juara dalam perhelatan akbar sepak Dunia 2010. Fenomena itu sempat merebak. Tidak lepas dari pengaruh blow-up pihak media. Terlebih, kepentingan media lokal Jerman yang berharap ini bisa sebagai senjata psy-war. Memerangi mental lawan tanding. Hanya saja porsi bagian ini tidak pernah terkuak. Nyaris pirsawan menganggap sebagai fenomenal luar-biasa. Di yakini tanpa beri kesempatan nalar ambil alih. Sekalipun gak semua ramalan Paul tepat. Namun prediksi si paul tetap menjadi sensasi tersendiri.


Polemik Wacana & Wikipedia,

Okeh, barengan, kini kita coba bedah dan telusuri. Hal apa yang paling spesifik tentang sosok gurita. Langsung merujuk pada Tempo dgn judul "10 Hal ganjil tentang Paul gurita Ajaib". (dasar, pemberitaan konvensional ala media umum ; masih saja si paul di juluki embel-embel "Ajaib"- alay hiperbolis) Selubung "blow-up" pada faktor ganjil yang seolah sulit terungkap. Saya cukup mengambil 2 dari 10 poin terlampir tadi. yaitu nomer 7 dan 9 :

7. IQ Tinggi
Gurita adalah hewan yang memiliki IQ tinggi dan terbukti memiliki ingatan kuat. "Gurita seperti Paul sangat cerdas. Kami menyamakan kecerdasan mereka dengan anjing dan mereka menyukai masalah dan suka menyelesaikannya," kata Fiona Smith.
9. Tiada Rekayasa
Paul meramal hasil pertandingan dengan membuka tutup salah satu
dari dua wadah makanan di akuariumnya. Staff Oberhausen Sea Life Centre, Tanja Munzig, membantah dugaan bahwa ada sesuatu yang diletakkan di salah satu wadah. "Tak ada tipuan. Makanan sama dan segalanya di kedua wadah itu sama, kecuali benderanya," kata Munzig. Mungkin Paul memilih karena warna bendera.

Dari dua poin diatas cukup jelas, sengaja saya warnai khusus pada alur kalimat. Intisari-nya adalah, Gurita memiliki IQ (kecerdasan) tinggi. Dan proses ramal cuma dengan menyertakan 2 makanan di wadah yang sama. Cuma di bedakan dengan identitas BENDERA! tanpa rekayasa. tipuan atau trik apapun. (ah! yang bener ????)

Nah! Kini gilir kita sinergikan dengan fakta ungkap deskripsi gurita di wikipedia. Adakah titik korelasi dan relevansi-nya? cukup saya copas di bahasan spesifik tentang faktor kecerdasannya.

Kecerdasan

Gurita sangat cerdas dan kemungkinan merupakan hewan paling cerdas di antara semua hewan invertebrata. Kecerdasan gurita sering menjadi bahan perdebatan di kalangan ahli biologi [1] [2] [3]. Hasil percobaan mencari jalan di dalam maze dan memecahkan masalah menunjukkan bahwa gurita mempunyai ingatan jangka pendek dan ingatan jangka panjang, walaupun masa hidup gurita yang singkat membuat pengetahuan yang bisa dipelajari gurita menjadi terbatas.
Gurita mempunyai sistem saraf yang sangat kompleks dengan sebagian saja yang terlokalisir di bagian otak. Dua pertiga dari sel saraf terdapat pada tali saraf yang ada di kedelapan lengan gurita. Lengan gurita bisa melakukan berbagai jenis gerakan refleks yang rumit, dipicu oleh 3 tahapan sistem saraf yang berbeda-beda. Beberapa jenis gurita seperti gurita mimic bisa menggerakkan lengan-lengannya untuk meniru gerakan hewan laut yang lain.

Pada percobaan di laboratorium, gurita dapat "mudah diajar" untuk membedakan berbagai bentuk dan pola. Gurita juga bisa membuka tutup toples dengan belajar dari melihat saja[4], walaupun penemuan ini sering dipertentangkan berdasarkan
berbagai alasan[1] [2].

Titik simpulnya, prediksi sementara, bahwa Gurita, pada percobaan di laboratorium mudah diajar untuk membedakan berbagai bentuk dan pola. Walaupun penemuan itu masih jadi pertentangan dengan berbagai alasan.
Selanjutnya...go ahead, yuk bongkar alibi tadi. Karena ini semua bagian terapan ilmu 'pengen'tahuan. Kadang dunia scientific punya beda katarsis. Ilmuwan akan punya berbagai dalil demi kepentingan tertentu. Satu pihak terbuka (open minded)... kubu lain pilih bungkam. Demi misteri yang seolah sukar di bongkar. Tidak sekedar dulang sensasi tapi juga kais nominal rejeki nomplok. Dipoles blow-up... menuai trending topik. Dan hasilnya, contoh mudah. Showroom laut - sea life center, tempat Paul bercokol panen dipadati pengunjung. Biasa! gelagat komersial....


Fenomena Pancing Gurita
Pucuk dicinta.. momentum tiba. Masih di kisaran taon 2010. Sebelum jelang pelaksanaan hari Pangan Sedunia ke-30 di Lombok. Beberapa minggu sebelumnya, saya kedatangan rekan lama. Muasal instansi DKP (Departemen Kelautan & Perikanan) Jakarta, bernaung pada sub direktorat kajian iptek bidang laut. Namanya Agus Cahyadi (akronim nick-name ACAH). Relevansinya, seperti biasa dengan antusias menunjukkan karya terbarunya. Sebuah alat pancing unik yang dirancang khusus sebagai kail khusus gurita. Mungkin terbilang tidak baru, karena alat tersebut sudah diuji-coba dan diperkenalkan pada komunitas nelayan di wilayah Wakatobi. Terinspirasi dari alat sederhana yang oleh nelayan Madura dan perairan Muncar (jatim) dikenal dengan istilah pocong. Secara inovatif kail ini dikembang dengan moda baru. Menyertakan chip elektonik kecil yang dibenamkan pada sebentuk gumpal media. Berupa material serupa padatan gips motif lonjong dengan 2 tonjol mirip tanduk dibelakangnya. Pada ujung moncong menjulur 2 kabel kecil. Berfungsi sebagai saklar utama yang mengaktifkan kinerja chip saat di celupkan dalam air.
Selanjutnya, chip akan bekerja dengan mengirim sinyal suara frekuensi rendah (sub-sonic). Penjelasan scientific sederhana, sinyal suara tadi akan langsung di respon oleh si gurita. Spesies biota bertabiat soliter. Penyendiri yang ogah hidup kelompok. Penghuni di balik karang dan celah-celah lubang di kontur dasar bawah laut (bottom). Sisi lain, gurita memang di kenal sebagai biota nocturnal. Alias aktif saat hari gelap. Intinya, suara sinyal rendah tadi bakal memaksa si hidden-octo keluar persembunyian. Menyerang 'pancing gurita' yang dianggap sebagai rival. Pengusik teritorial-nya! Rancangan unik bukan!?

Oiya! prototipe yang diperlihatkan saat itu juga memiliki motif polkadot, bodi multi totol. Menggunakan cat khusus yang memiliki efek menyala di saat intensitas cahaya mulai redup di kedalaman level air. Semacam radium/luminasi pada index hour arloji tipe diver watch. Sekaligus menyertakan 2 pasang kaki flexible, digantungi material lempeng metal baja. Fungsinya memantulkan bias cahaya. Bagian ini di modif untuk menyerupai lengan pencahar sang gurita. Identik tentakel... yang akan efektif bergerak sesuai gerak tarikan senar atau ikuti pola arus sekitarnya. Pada bagian tepi dan ekor pancing gurita dipasangi mata kail. Memudahkan si gurita target tersangkut saat menyerang.

Kajian bahas yang lain. Patut
di-GARIS-BAWAH-i ini adalah penemuan inovatif melalui kajian penelitian dan percobaan uji laboratorium. Mempelajari tabiat sekaligus siasati sisi lebih dari mahluk yang dianggap cerdas ini. Tepat seperti rujukan penghantar wacana di Wikipedia yang poin-nya saya jabarkan di atas tadi. Gurita juga punya mata yang khas. Berkemampuan tinggi merespon gerakan dan perubahan cahaya. Namun pancing khusus ini lebih menekan pada kapasitas respon frekuensi suara. Yang sebenarnya juga dimiliki oleh Paus dan Lumba-lumba, hanya saja para mamalia laut ini memanfaatkan kelebihan/berkah sebagai sarana komunikasi. Tehnologi Sonar sounding termasuk berkiblat pada hidayah alamiah. Dengan polesan ilmiah, tentu saja.
Adapun motivasi dari tercipta-nya alat ini sebenarnya tidak jauh dari upaya konservasi lingkungan. Menemukan alternatif pangan produk perikanan dengan tidak mengekploitasi kadar/ degradasi lingkungan. Sebelumnya, nelayan khusus penangkap gurita biasanya kudu menyelam ke lokasi dimana ditengarai banyak terdapat spot gurita. Memakai alat tehnik penyelaman hookah. Penyelaman tradisional bernapas via bentang selang kompresor. Cukup riskan akibat resiko terkena penyakit dekompresi. Juga kategori destruktif fishing. Sebab cara tangkap penyelam yang kudu meluluh-lantakkan terumbu yang menjadi liang persembunyian gurita target.
Latar belakang lain masih terkait trending topik, perubahan iklim global. Berakibat kerawanan pangan. Sehingga muncul tema keberlanjutan dan ketahanan pangan. Diperlukan temuan inovatif dan kreatif yang adaptif. Seperti tulisan yang tercantum di kotak kemasan pancing gurita. Tepat alat-nya... tepat ikan-nya.
Pemancing cukup beraksi di permukaan air dengan perahu. Menggantung kail persis di atas jajaran terumbu. Sisi idealis, tangkapan bisa di dapat dalam kondisi hidup. Termasuk bisa pilih-pilah. Misal menentukan target tangkapan dengan maksimal berat 1 Kg ke-atas. Lebih kecil dari kriteria bisa di lepas lagi untuk memperhitungkan daur hidup dan kemungkinan proses regenaeratif. Namun tahap ini sebagai canangan rencana dengan modus tertata dan integral di kemudian hari. Semoga tercapai... sukses buat produk ACAH, yang secara cerdik merujuk singkatan inisial penciptanya dan sinyalir singkat dari Atraktor Chepalod Harian.

Sesingkat sesi rekam dialog dan wawancara ala kadar nimbrung di teduh berugak sore hari (flash back 2 taon lalu).



NOTE :
Berikut beberapa dokumentasi saat persiapan sehari sebelum acara Hari Pangan Sedunia yang berlokasi di Praya- Lombok Tengah. 18 Oktober 2010. Prototipe pancing gurita kali ini beda bahan. Logam campuran baja-alumunium, anti karat. Warna coklat tanpa motif polkadot. Sinyalemen tahap inovasi bergulir dari si pencipta-nya.
Tantangan untuk format display di stan DKP adalah menyiapkan satu specimen gurita hidup. Dan kami segera meluncur ke perairan teluk Ekas diwilayah Awang. Momen kejar tayang! Memanfaatkan sisa waktu berharap dapat tangkapan sebelum hari gelap. Kondisi yang mendebarkan... tapi terbayar saat satu momentum.. hentak tarikan senar relawan pemancing. Menjemput paul ternyata pengalaman mengasikkan.


ACah bin ACAH narsis sejenak sebelum turun laut...,
lokasi : bakal pelabuhan di teluk Awang

Setting Pancing Gurita...

Lokasi spot gurita persis di depan areal surfing pantai Surga...
garis pesisir timur teluk Ekas.. depan properti resort Heaven On The Planet

pemancing in action. Bekal perahu kecil... dan masker untuk pantau lokasi dasar terumbu,observasi demi biota target


Akhirnya... specimen target dapat juga..,


Ups!! try to escape...


Airator... menjaga sirkulasi kadar oksigen
termasuk menyiapkan cadangan air laut untuk bekal penggantian
upaya menjaga si gurita tidak stress.




flash-back lebih silam, Melongok jauh, sebelum pancing gurita ditemukan. Taon 1999, sekelumit aktivitas di gedung BPPT (Badan Pengkajian & Penerapan Tehnologi) Thamrin-Jakarta. Selagi trending topik pemetaan, Peta citra dan penginderaan jauh (Remote Sensing). Perhatikan figur si acah. :)



si tutor guidance - meja digitizer & software Arc-info



nangkring atap.. mo perbaiki antene receiver NOAA
(National Oceanic and Atmospheric Administration)
While, aspal Thamrin bawah, diwarnai banyak aksi demo (jelang setahun menyambut peringatan Reformasi 1998)

2 komentar:

SEO Tips mengatakan...

Sayang banget dah meninggal nie gurita karena masa hidupnya yang singkat
nice share agan
salam kenal ya


Simple SEO Tips

gala-aksi mengatakan...

salam kenal juga, wafat dgn penuh kenangan. Ia jadi alasan knapa seorang supporter asal negara lain sempat berang dan ngancam mo di goreng.
terkait masa hidup yang dikatakan singkat. Itu jg masih polemik kog. Krn pertumbuhan gurita di habitat laut bs mruntuhkan opini ini. sy pengalaman diving prnh mendapati sosok gurita dgn size sebesar kepala dgn lengan hampir capai 1m. Apalagi kisah klautan klasik mencatat prnh meliat gurita raksasa. kerap di juluki monster laut. thanks sdh kunjung