Jumat, 06 November 2015

Belajar Bekam al Hijamah....,

Ah, 
Barangkali kalian sudah cukup mengenal istilah Bekam. atau dalam bahasa keren-nya lebih dikenal dengan ODT (Oksidan Drainage Teraphy). Secara mudahnya dipahami sebagai salah satu metode alternatif tindak non medis di rana kesehatan. Klo istilah umum lebih sering di sebut Kop. Dulu saya lebih familiar dengan istilah ini. Sebagai pengganti metode kerokan.. klo lagi masuk angin. Kelak, setelah mendalami bekam saya baru ngeh. Kop..adalah istilah serap asing dari cupping. Tehnik penyembuhan dengan cara penghisapan memakai 'gelas' khusus. Hanya saja kop/cupping pada tehnik penyembuhan ala bekam/ODT dibagi menjadi 2 cara. Metode basah dan kering. Bekam luncur adalah metode mirip kerokan yang dilakukan secara kering. Artinya badan cukup di lumuri minyak lalu dilakukan bekam luncur/kering. Sedangkan bekam basah, dengan cara menyayat/melukai sedikit pada permukaan pori kulit. Selanjutnya dilakukan penghisapan untuk mengeluarkan oksidan (ampas metabolisme). Atau secara awam kita menyebutnya darah kotor. Ada juga penyebutan darah mati, sebab merujuk pada akumulasi toksin/racun yang kemudian terdorong kepermukaan kulit, selama proses sirkulasi darah. Nah, darah kotor (darah mati/static blood) also known as Oksidan itu yang perlu dikeluarkan dari tubuh. Karena jika dibiarkan mengendap bisa mengganggu kondisi normal kinerja organ penting tubuh manusia. Ataupun menghambat proses sirkulasi darah. yang otomatis berujung pada malfunction tubuh. Terganggu kondisi fisik. Hingga memicu timbulnya benih penyakit.

Yang perlu dipahami, darah kotor/oksidan sifatnya tidak berbau seperti halnya darah segar. Darah segar dalam tubuh kita selalu bergerak sesuai fitrahnya. mengantar sari makanan dan udara yang diperlukan untuk keseimbangan kinerja tubuh. Darah kotor/mati tadi dihisap 'hanya' sepersekian mili dari permukaan kulit. Tentu ada pengetahuan dan kaidah khusus untuk bisa melakukan-nya. Maka itu perlu ikuti kursus dan diklat untuk mempelajari bekam lebih lanjut.

Tambahan, secara lokal sasak istilah bekam dikenal dengan sebutan Betanggik. Istilah ini lebih merujuk pada praktek umum bekam yang dilakukan secara tradisional dengan menggunakan media tanduk binatang sebagai pengganti cup/kop. 
Singkatnya, saya mengenal bekam secara spesifik dan beberapa aplikasi kesehatan mandiri (ala Thibbun Nabawi) melalui sekian seminar yang diadakan rekan penggagas di lingkungan komunitas dakwah. Tadinya sebagai upaya kontribusi tambah pengetahuan saja. Sekitar tahun 2011. Beranjak ajakan mulai intensif. Selain juga saya mulai tertarik untuk mencoba bekam, posisi pasien. Artinya kudu merasakan sendiri apa manfaat dan mempelajari tata-cara secara umum. Bahkan saat itu melalui bapak Musagar Husni Thalib, saya langsung diterapi 2 metode. bekam sekaligus acupuncture/tusuk jarum. Rekan  yang saya sebut belakangan ini cukup getol dan aktif sebagai penggiat Thibbun Nabawi di kota Mataram. Bahkan baru-baru ini punya kesempatan sebagai undangan khusus ke Malaysia atas undangan pengusaha di negri jiran sana.


dirumah bapak Musagar, awal jajal Bekam 
Yah, efek sejak merasakan bekam secara pribadi, kepala saya terasa enteng. Kesemutan dibeberapa ruas jari dan pegal-pegal pundak bisa berkurang saat itu juga. Paling tidak ke-ajaib-an bekam bisa langsung terasa. Hal ini pula pada iring waktu kemudian menggerakkan saya ikut kursus Thibbun Nabawi. Penyelenggara-nya Rumah sehat Ar-Rayyan. ditahun 2012, termaktub di-angkatan ke-4. Itupun biaya kursus bisa di-cicil. Alasan-nya program ini juga di-tujukan bagi beberapa rekan yang berasal dari berbagai beda latar belakang. Termasuk pelajar, mahasiswa dan masyarakat luas yang punya antusias di bidang ini tapi terkendala faktor dana. Muatan akhir-nya tentu saja bagi lembaga adalah kesempatan mencetak para terapist baru yang semoga membawa manfaat bagi kehidupan sekitarnya. Baik kesempatan sebagai opsi profesi maupun andil dan berperan aktif sebagai back-up tenaga kesehatan yang siap sedia saat dibutuhkan untuk kegiatan bakti sosial yang diadakan oleh lembaga. Dalam arti mengemban misi kemanusiaan. Biasa-nya dicanangkan atas kerjasama dengan lembaga/organisasi besar maupun instansi yang memiliki program CSR (Coorporate Social Responsibility).


Last but not least,
Sekalipun tulisan ini 'bisa jadi' tersaji basi. Tapi semoga menjadi penyemangat bersama untuk kalangan therapis yang berangkat dari lembaga sama. Ar-Rayyan. Berbuat lebih banyak dan memberi manfaat maksimal bagi umat. HaHahaha.... seperti saya punya utang, sejak pernah terlintas untuk bisa sekedar mendukung meski cuma melalui ulasan singkat dan liputan sederhana ala narasi Blog.

Beberapa lampiran foto saya ambil sejak Ar-Rayyan masih menempati kompleks ruko di sebelah timur Bandini cafe. Lalu hijrah ke barat lagi di rumah sebelah barat pintu gerbang BTN Sejahtera - Pelembak. Hingga terakhir lembaga ini tutup. Link dokumentasi SINI
Tapi bukan berarti secara silaturahmi kami putus. Pada momen tertentu, baksos menjadi ajang kami reuni. Paling tidak misi lembaga-pun tercapai. Secara individu, para teraphist memiliki jalan-nya untuk berbuat dengan inovasi masing-masing. 
Akhiru kalam. Salam..,